PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala, kita memuji-Nya, memohon ampunan dan perlindungan-Nya dari kejahatan hawa nafsu kita dan kejelekan amalan kita. Dan barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tidak ada yang dapat menyesatkannya, sebaliknya siapa yang disesatkan maka tidak ada pula yang dapat menunjukinya.
Saya bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah satu-satunya dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan saya bersaksi bahwa Muhammad itu adalah seorang hamba dan utusan Allah. Semoga Allah senantiasa melimpahkan shalawat serta salam kepada beliau, keluarga, dan para shahabatnya serta para pengikutnya dengan ihsan hingga hari pembalasan.
Berbagai kerancuan kini melanda umat Islam (kecuali yang dirahmati Allah). Di antara mereka ada yang menganggap biasa berteman akrab dan menimba ilmu dari orang-orang yang menyimpang pemikiran dan manhajnya yang penting demi persatuan kesatuan dan lagipula mereka pintar-pintar, demikianlah anggapan mereka. Toh, dengan orang-orang kafir kita dianjurkan untuk bergaul dengan baik. Mengapa dengan sesama Muslim kita justru berpecah dan berselisih? Inilah sebagian kecil kerancuan tersebut. Adapula yang mempersoalkan boleh tidaknya melontarkan kata-kata Yang cukup memerahkan telinga terhadap para dai hizbiyyin (yang mengajak kepada fanatisme golongan) dan orang-orang yang merusak pemikiran umat.
Namun disayangkan ternyata sebagian para dai khususnya mereka yang telah berani mengenakan baju (label) Salaf justru banyak menambah kerancuan ini. Mereka mengutip sebagian perkataan ulama dan meninggalkan yang lainnya. Atau menyampaikan pendapat seorang imam atau ulama tidak sesuai bahkan bertentangan dari apa yang dipahami oleh generasi terbaik umat ini. Mereka memusuhi dan menjauhi dai-dai yang menampakkan sikap permusuhan terhadap ahli bid'ah dan para penyambung lidah mereka.
Category: 0 komentar

Wanita : Antara Senjata Iblis dan kekuatan agama

Sekitar empat belas abad yang lalu, sebuah masa yang telah lama kita lewatkan dan masih membekas sebagai catatan pinggir di sebagian ingatan sejarah manusia. Yaitu pada saat-saat pembunuhan bayi-bayi wanita secara terang-terangan, pemerkosaan, perampasan hak-hak, serta pelecehan-pelecehan norma yang menimpa kaum wanita oleh orang-orang Jahiliah dan memberikan dua pilihan pahit kepada seluruh kaum hawa, yaitu kematian atau kehinaan. Sebagian besar ibu dari ribuan bayi pada saat itu berusaha untuk memastikan bayi-bayi mereka akan bisa melihat cerahnya matahari di esok harinya. Meski pada akhirnya nyawa bayi-bayi mereka berakhir dengan tidak wajar.


Sketsa sejarah di atas merupakan catatan nyata tentang masa-masa pahit kehidupan dan terinjaknya kaum wanita. Betapa tidak, kehidupan masyarakat yang saat itu dipayungi oleh aturan-aturan tidak mendasar dan mendahulukan hawa nafsu menjadi salah satu penyebabnya. Jerit bayi-bayi wanita, hingga tetesan keringat kaum ibu merupakan satu-satunya pilihan untuk terbebas dari hukum binatang yang tak bermoral. kejadian ini telah menggores padang pasir jazirah arab sekian abad lamanya. Sehingga goresan itu menjadi alasan bagi para kaum wanita untuk menanti dan mengharapkan ketenangan hidupnya. Suatu penantian yang tidak sia-sia, di saat saat itulah islam masuk dan menunjukan perannya sebagai agama pembawa keselamatan yang menghapus hukum-hukum binatang dengan syariat agung yang diturunkan oleh penguasa langit dan bumi. Betapa mulianya para wanita dengan syi’ar islam sebagai penunjuk jalan dan penerang langkah-langkahnya saat itu.

Tibalah saat ini, manusia pada abad yang teknologi sudah sangat maju. Dengan berbagai permasalahan yang kompleks pula. Suatu abad yang menuntut manusia agar selalu memacu diri untuk belajar. Sehingga sebagian manusia tidak mempedulikan manusia yang lain di sekitarnya. Ilmu pengetahuan yang serba canggih ini telah memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk membahagiakan hidup mereka masing-masing. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab terjadinya persaingan di masyarakat seperti kompetisi di hutan rimba. Yang mengesampingkan nilai-nilai agama dan bahkan jiwa menjadi taruhannya.

Persaingan manusia dapat kita lihat di Negara kita yang kita cintai ini. Indonesia yang menurut data statistic penduduk tahun 2006 menunjukan bahwa perbandingan wanita adalah lima kali lipat dari jumlah laki-laki. Di dalamnya terjadi persaingan ribuan manusia. Dan sebagian besar merupakan persaingan mempertahankan diri masing-masing. Persaingan yang terjadi pun melahirkan pemenang, korban dan ribuan senjata sebagai fasilitas bersaing. Dan yang paling menyedihkan, lagi-lagi wanita terlibat dan ikut berkecimpung di dalamnya. Tetapi hadirnya kaum wanita di tengah-tengah persaingan dan peperangan abad ini, bukan sebagai pihak yang bersaing, tetapi sebagai senjata dan teknologi canggih yang digunakan oleh satu pihak ke pihak yang lain. Pertanyaan-pertanyaan yang terkadang sering muncul di benak kita adalah, kita termasuk ke pihak yang mana, siapa musuh kita, dan bagaimana sikap kita.

Tidak bisa kita pungkiri bahwa wanita memegang peranan penting dalam tegaknya suatu negeri. Dan merupakan salah satu tolak ukur kejayaan dan kehancuran bangsa. Apabila kaum wanita pada suatu negeri rusak maka rusak pula negeri tersebut dan sebaliknya. Lalu bagaimana di negeri kita? siapa yang kita lawan?.

Pada saat ini, masyarakat Islam Indonesia berperang melawan iblis dan bala tentaranya. Dan peperangan ini telah dicetuskan sejak Adam alaihissalam di nobatkan sebagai manusia pertama hasil karya cipta Allah Subhanahuwata’ala. Dan saat ini kita berjuang menyelamatkan diri, keluarga dan bangsa kita dari misi terang-terangan iblis yang menyesatkan manusia. Dari sejak pertama hingga saat sekarang ini, iblis dan bala tentaranya mengandalkan satu senjata untuk menghancurkan manusia. Bukan senjata kimia, bukan senjata biologis, bukan bom atau sejenisnya, tetapi menggunakan para wanita untuk menyesatkan manusia. Sebagaimana beberapa perkataan Nabi Muhammad Sallallohu’alaihi wasallam tentang wanita :

1. wanita itu menghadap kemuka dalam bentuk syetan, dan menghadap kebelakang dalam bentuk syetan. Di jelaskan oleh Mujahid bahwa, ketika perempuan menghadap ke depan (datang), maka syetan duduk di atas kepalanya lalu menghiasinya untuk orang yang melihatnya, dan ketika perempuan menghadap ke belakang (pergi), syetan duduk di atas bagian belakangnya, lalu ia memperindahnya untuk orang yang melihatnya.
2. Maka jagalah dirimu dari dunia dan jagalah dirimu dari wanita. Sesungguhnya bencana bani israil datang karena wanita.
3. aku tidak meninggalkan bencana yang lebih berbahaya atas kaum lelaki selain bahaya dari perempuan.

Dan banyak lagi peringatan-peringatan yang telah Rosul berikan kepada kita untuk mewaspadai bencana wanita.

Wanita telah di jadikan senjata oleh iblis untuk menghancurkan bani israil, dan iblis juga berusaha menghancurkan utusan Allah yang bertaqwa dengan wanita. Iblis dan bala tentaranya adalah sosok-sosok yang kotor terus-menerus. Mereka selalu mengintip aurat dan kejelekan. Iblis telah mencopot pakaian Adam dan isterinya sedang keduanya itu di Surga. Lalu di dunia ini khususnya di Indonesia, iblis dan wadya balanya serta partainya melepaskan pakaian taqwa dari jiwa manusia, dan mencopoti pakaian penutup aurat dari badan. Sehingga tidak heran pemandangan hijau alam sekitar telah berubah menjadi area pameran wanita secara terang-terangan, dan keadaan telanjang menjadi pemandangan nyata yang dianggap biasa.

Begitu banyak iklan-iklan yang menjadikan wanita seksi dan cantik sebagai tema, perusahaan-perusahaan dagang yang menjadikan wanita seksi sebagai karyawan, rumah-rumah makan yang menjadikan wanita seksi sebagai pelayan, kenapa harus wanita seksi? Mereka menjawab “untuk menarik perhatian kaum laki-laki”. Perkataan ini secara langsung berarti menjual kecantikan wanita untuk mendapatkan kebahagiaan. Dan secara tidak langsung menjadikan wanita sebagai bahan tontonan murahan dan bahkan sebagai pelacur, Na’udzubillah. Di lingkungan kita saat ini, apabila kita mengunjungi suatu tempat, tidak akan terlepas dari pemandangan indah tubuh wanita baik berupa gambar maupun yang sengaja di sediakan oleh iblis dan bala tentaranya untuk menghancurkan hati manusia.

Di tengah-tengah keterpurukan bangsa dan permasalahan yang kompleks wanita sebagai salah satu tolak ukur baiknya suatu bangsa, harus bisa menjadikan dirinya sebagai senjata bangsa. Yaitu dengan cara melihat dan mewaspadai dirinya sendiri agar tidak terjebak sebagai senjata iblis. Karena berapa banyak wanita-wanita yang telah dijadikan senjata oleh iblis dan bala tentaranya. Sebagaimana yang masih segar di ingatan kita tentang semangatnya sebagian besar wanita Indonesia yang mendukung pornografi dan pornoaksi yang telah menjadi profesi mereka sejak lama. Belum lagi sebagian wanita yang menentang syari’at Allah yang agung dengan menolak poligmi, Serta menuntut adanya kesetaraan hak antara wanita dan laki-laki. Fakta-fakta tersebut membuktikan bahwa iblis telah menggunakan cara terakhir yang dianggap paling dahsyat oleh partainya. Sebagaimana yang dikatakan oleh Ulama tabi’in “apabila iblis dan bala tentaranya berputus asa untuk menyesatkan manusia, maka iblis akan melancarkan serangannya dari arah wanita”. Tidak diragukan lagi bahwa wanita adalah sasaran utama iblis dan bala tentaranya untuk menyesatkan manusia.

Dan tragisnya, musuh-musuh indonesia, baik dalam maupun luar, merupakan sekutu serta kroni iblis yang selalu duduk sebangku, senasib dan sepenanggungan. Menghadapi peperangan ini tidak semestinya mengadopsi cara-cara yang digunakan oleh iblis, karena dalam berperang, kekalahan akan selalu kita dapatkan jika kita meng-copy paste strategi lawan (iblis). Strategi yang paling ampuh adalah strategi-strategi yang digunakan oleh para pejuang wanita terdahulu di jazirah arab ketika datangnya islam dalam menghadapai hukum yang hina dan keji.

Untuk mempelajari strategi perang para wanita jazirah arab melawan iblis, butuh waktu dan kesabaran yang cukup tinggi. Yaitu kaum wanita harus berusaha kembali kepada agama islam secara kaffah (keseluruhan). Yaitu dengan mempelajari agama islam seluruhnya baik yang berkenaan dengan yang wajib maupun yang sunnah dengan sungguh-sungguh. Karena sebagian besar kaum muslimin saat ini berada dalam kebodohan agama. Sehingga tidak bisa dipungkiri bahwa kehancuran akan datang menimpa orang-orang yang meninggalkan agamanya (bodoh). Selain itu, sikap remeh terhadap agama Allah dan tidak adanya pengagungan terhadap hukum dan ajaran-Nya serta lalainya sebagian ahli ilmu dalam amar ma’ruf nahi mungkar merupakan penyebab yang paling besar kehancuran bangsa.

Menjadi senjata untuk mempertahankan bangsa berawal dari keutuhan dan pertahanan mayarakat kecil. Mempertahankan masyarakat kecil berawal dari pertahanan keluarga. Keutuhan keluarga berawal dari pertahanan diri sendiri. Dan tidak mungkin seseorang bisa mempertahankan diri dari musuh, jika tidak mengetahui bagaimana dirinya dan musuhnya. Dan cara mengetahui diri dan musuh hanya dengan menuntut ilmu agama dan kembali pada agama islam. Jika seorang wanita telah kuat ilmunya maka dia akan menjadi senjata ditengah-tengah keluarganya. setelah itu, keluarganya akan menjadi senjata di dalam masyarakat dan tidak menutup kemungkinan masyarakatnya akan diikuti oleh seluruh masyarakat bangsa untuk mempertahankan kejayaan bangsa.

Renungkanlah wahai wanita bangsaku. Dahulu kekejian itu pernah datang sebagai mata air kesedihan kaummu. Menjadikan bayi-bayi perempuanmu terkubur sebelum menyelsaikan tangisan pertamanya di dunia. Menjadikan anak laki-laki sebagai saksi utama pembunuhan saudara perempuannya. Dahulu kehinaan itu pernah hadir sebagai sesuatu yang sangat dibenci kaummu. Menjadikan sebagian mereka layaknya daun mati diatas pohon. Menjadikan sebagian mereka layaknya ladang garap semua orang jahiliah. Dan akhirnya islam menghapus kekejian dan kehinaan mereka. Kemudian menggantinya dengan kemuliaan yang begitu tinggi. Dan kini, apakah kalian akan meninggalkan sesuatu (Ilmu agama islam) yang dengannya telah memberikan kemuliaan kepada kaummu terdahulu? Apakah kalian ingin merasakan kehinaan dan kekejian yang menimpa kaum wanita terdahulu? Sungguh tidak akan sanggup dan tidak akan mampu kalian hadapi kekejian dan kehinaan itu, karena kematian dan kehinaan adalah dua pilihan yang harus kalian pegang.
Category: 0 komentar

cinta adalah pedang tajam iblis yang menikam

masih teringat di lembar kepala kita, tentang betapa terpuji dan besarnya derajat iblis di hadapan ppengikut2nyua ketika mereka mampu menempatkan kaki manusia pada jalur perzinahan.
Category: 0 komentar